Tulis dan Sunting

Kembali ke Blog

Blog, Pilihan untuk Berbagi

Beberapa tahun terakhir, saya biasa menulis di website saya. Sebuah sistus beralamat primer dengan domain dan hosting berbayar. Namun, rasanya melelahkan ya karena harus terus-menerus diurus supaya tidak dihapus dari peladen, juga supaya kapasitasnya selalu cukup untuk mewadahi berbagai keperluan. Oleh karena itu, sepertinya kembali ke blog domain sekunder ini jadi pilihan yang lebih realistis bagi saya saat ini. Blog bisa tetap hidup meski lama tidak ditengok, kapasitasnya pun selalu cukup untuk sekadar memperbarui blog.

Kembali ke blog ini juga mengingatkan saya bahwa perjalanan awal saya di dunia kepenulisan berawal dari blog. Blog di WordPress ini merupakan blog saya yang kelima. Blog pertama, kedua, dan keempat saya sudah hilang karena hosting penyedia blog tersebut juga sudah tidak ada. Sayang? Yah, ada sedikit perasaan kehilangan tetapi ya sudah saya lepaskan saja. Adapun, blog kedua saya masih ada dan masih bisa ditengok-tengok.

Kalau sama-sama bisa hilang, kenapa saya lebih memilih kembali ke blog domain sekunder alias blog gratisan? Yah, meski ada kemungkinan hilang, setidaknya kemungkinan tersebut bisa terjadi di waktu yang jauh. Bandingkan dengan  situs domain primer yang harus diurus setidaknya setahun sekali. Lupa diurus, selamat tinggallah situs kesayangan. Selain itu, dengan blog gratis dari WordPress, saya sudah tidak harus pusing memikirkan keterbatasan kapasitas, pembaruan plugin, antivirus, antispam, dan sebagainya.

Pada akhirnya, semua kembali pada prioritas. Saat ini, prioritas saya adalah keandalan platform, kemudahan pengurusan, serta keterbacaan dalam waktu lama–bahkan jika tidak setiap saat diurus. Untuk itu, kembali ke blog gratis menjadi pilihan yang saya ambil.

Leave a comment